MI Muhammadiyah 5 Surabaya (Sekolah Mulia) menggelar Asesmen Madrasah (AM) selama 7 hari, mulai Senin (28/4) hingga Selasa (6/5), yang diikuti oleh siswa kelas 6.
Pelaksanaan AM pada hari kedua dipantau langsung oleh Pengawas Madrasah dari Kementerian Agama Kota Surabaya, Nur Hidayati, untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) guna memastikan kegiatan berjalan lancar, tertib, dan sesuai prosedur.
Sebelumnya, semua siswa telah menerima pembinaan intensif dalam pembelajaran dan penguasaan materi, termasuk pembinaan akidah, agar mereka siap menghadapi AM. Salah satu kegiatan persiapan adalah malam motivasi yang digelar pada Kamis lalu, yang melibatkan siswa dan orang tua dalam doa bersama.
Perempuan yang akrab disapa Ida itu mengunjungi sejumlah ruang asesmen dan memantau jalannya ujian. Dalam kunjungannya, ia berdiskusi dengan panitia, termasuk Kepala MI Muhammadiyah 5 Surabaya Umi Sarofah serta para pengawas ruang.
Ida mengaku kagum dengan kesiapan MI Muhammadiyah 5 Surabaya dalam menyelenggarakan asesmen, yang menjadi contoh bagi sekolah lain, baik dari segi kelengkapan administrasi, kesiapan teknis, maupun suasana ruang asesmen yang kondusif dan tertib.
“Pelaksanaan berjalan sangat lancar dan sukses. MI Muhammadiyah 5 Surabaya bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dengan segudang prestasi sebagai buktinya,” ujar Ida.
Ida juga mengapresiasi komitmen MI Muhammadiyah 5 Surabaya dalam menciptakan suasana nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Ia menilai bahwa MI Muhammadiyah 5 layak menjadi pilihan orang tua, khususnya yang ada di Surabaya.
“Gedung yang dimiliki MI Muhammadiyah 5 beserta fasilitasnya yang baik, serta ustadz-ustadzah yang saling berkoordinasi, insya Allah MI Muhammadiyah 5 selalu menciptakan suasana aman, nyaman, dan kondusif untuk putra-putri kita. Maka, MI Muhammadiyah 5 pantas menjadi pilihan orang tua,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan AM, Kepala Madrasah Umi Sarofah menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran dan profesionalisme dari setiap siswa dan guru yang terlibat. Bahkan, sebelum asesmen dimulai, seluruh siswa melaksanakan sholat dhuha secara mandiri untuk memohon kelancaran dan kemudahan selama mengerjakan asesmen.
“Kami pastikan pelaksanaan asesmen menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, baik dari siswa maupun profesionalisme guru. Nilai sempurna tak ada artinya tanpa kejujuran di dalamnya. Kami percayakan anak-anak kami untuk mengerjakan sendiri dengan seluruh kemampuan mereka, sambil berdoa memohon kemudahan dari Allah,” ungkap Umi Sarofah.
Pelaksanaan AM ini diharapkan dapat memberikan hasil terbaik bagi seluruh siswa kelas 6 MI Muhammadiyah 5 Surabaya sebagai cerminan dari proses pembelajaran yang telah mereka jalani, serta sebagai evaluasi bagi sekolah untuk terus berbenah dan berkembang menuju arah yang lebih baik.
(Ana Rose