Kategori
Sekolah Mulia

WELCOME, SEKOLAH MULIA

VISI : “Madrasah Bermutu Unggul Lewat Ilmu dan Akhlaq Menuju Madrasah Hebat dan Bermartabat.”

MISI :

  1. Melaksanakan pembelajaran, pendidikan, serta bimbingan yang islami
  2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak dengan mengutamakan tauladan yang baik
  3. Menumbuhkembangkan semangat kompetisi secara sehat dalam prestasi akademik maupun non-akademik
  4. Mendorong dan membantu peserta didik mengenal diri sendiri untuk dikembangkan secara maksimal
  5. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang cukup memadai dan nyaman
  6. Membudayakan kedisiplinan dalam pelayanan pendidikan
  7. Membudayakan sikap transparansi dan akuntabilitas publik
  8. Menanamkan akhlakul karimah dalam pembelajaran maupun pergaulan
Kategori
Sekolah Mulia

SERUNYA NAIK BECAK HIAS DI KYA-KYA

Sejak di buka kembali pada tanggal 10 September 2022 oleh wali kota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi, Kya-Kya menjadi salah satu pilihan obyek wisata malam di kota Surabaya yang banyak diminati oleh masyarakat. Hanya saja, wisata ini tidak buka setiap hari, tetapi hanya di akhir pekan saja, yaitu pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu malam mulai pukul 18.00-22.00 WIB. Bagi yang belum tahu lokasi Kya-Kya, wisata ini terletak di jalan Kembang Jepun, Bongkaran, kecamatan Pabean Cantikan, kota Surabaya.

Disana banyak sekali pedagang yang menjual beraneka macam makanan dan minuman. Ada yang menarik dari dekorasi tempat jualannya, seolah-olah kita sedang berada di sebuah pasar yang biasa kita lihat di film-film Mandarin. Tempat duduk untuk menikmati sajian-sajian yang kita pesan juga sangat menarik, yaitu terbuat dari tong-tong bekas yang di cat merah. Di tepi-tepi jalan juga dihiasi banyak sekali lampu lampion, pohon-pohon di tepi jalan juga dipasangi lampu hias yang menarik, serta terdapat hiasan berbentuk naga di atas jalan, hal tersebut semakin menambah nuansa Tionghoa di tempat tersebut.

Namun, meskipun suasana dan tempat jualannya bernuansa Tionghoa, ternyata daganganya sangat beraneka ragam, mulai dari makanan tradisional khas Surabaya, sampai berbagai makanan dari manca negara. Pilihan makanan yang bisa kita pilih diantaranya bakso, lontong balap, sate, nasi goreng, siomai, ayam bakar, kambing guling, takoyaki, burger, dan masih banyak lagi. Ada juga camilan mulai dari kentang goreng, sosis bakar, sampai aneka macam gorengan. Sementara minuman yang dijual ada jus buah, es coklat, es teh, milk shake, es matcha, dan lain sebagainya.

Salah satu pedagang yang ada disana adalah bu Alim, ia asli orang Madura tetapi tinggal di dekat Kya-Kya, ia berjualan aneka macam gorengan dan minuman. Ia merasa senang dengan dibukanya wisata malam Kya-Kya.

“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa berjualan disini, pengunjungnya ramai, apalagi kalau malam Minggu, semua yang jualan pada laku, bisa membantu ekonomi keluarga,” kata bu Alim.

Sayapun sempat mendatangi salah satu stand minuman milkshake yang pembelinya ramai sekali, sehingga jika ingin membeli harus mengantri dengan sabar. Pemilik stand tersebut bernama mas Sahrul, ia berjualan dibantu dua orang yang tidak pernah berhenti melayani pembeli. Saya memesan 2 milkshake rasa coklat dan strawberry, rasanya enak dan segar, coklat dan stroberrynya berasa banget, gak rugi meskipun harus mengantri. Selain itu, saya juga membeli sosis bakar dan kentang goreng dengan aneka macam toping. Setelah itu saya duduk di kursi yang telah di sediakan di sepanjang jalan tersebut, dan yang tak kalah penting, di setiap sudut disediakan tempat sampah bagi para pengunjung yang ingin membuang bungkus maupun sisa makanan.

Saat sedang menikmati jajanan disana, saya sempat bertemu dengan dua pengunjung yang ternyata kembar, namanya kak Koni dan kak Kori, mereka berdua tinggal di daerah Rajawali dan baru pertama kali berkunjung ke Kya-Kya.

“Ini pertama kali saya kesini, suasananya ramai sekali,” ucap kak Koni.

“Pilihan makanan dan minumannya cukup banyak, cocok untuk pecinta kuliner seperti saya,” ucap kak Kori.

Di sebelah utara wisata Kya-Kya, banyak orang berkerumun untuk menikmati live music, ada tiga orang musisi dengan masing-masing alat musiknya, ada yang memainkan keyboard, seruling, dan alat musik gesek khas Tionghoa. Mereka membawakan lagu-lagu bernuansa Mandarin, keroncong dan juga Jawa, seperti lagu Jembatan Merah dan Gethuk. Selain itu ada seorang MC yang sekaligus sebagai vocalisnya. Di depan penonton ada kotak kaca sebagai tempat saweran bagi pengunjung yang ingin request lagu.

Tidak jauh dari tempat live music terdapat pangkalan becak hias, becak-becak tersebut dihias menggunakan lampu LED berwarna-warni yang membuatnya tampak menarik, tukang becaknya juga memakai seragam tersendiri dengan baju berwarna kuning, sabuk merah dan juga topi berwarna merah khas Tionghoa.

“Seragam untuk yang narik becak sama lampu yang terpasang di becak ini diberikan secara gratis oleh pemkot, yang pengin ikut narik becak hias harus ber-KTP sini, daerah Bongkaran, saat ini yang terdaftar narik becak masih 7 orang,” ucap pak Manan (51 tahun), salah satu bapak-bapak yang bekerja menarik becak hias.

Pak Manan tinggal di daerah Bongkaran, tidak jauh dari tempat wisata Kya-Kya. Ia merasa senang dengan dibukanya kembali wisata Kya-Kya, apalagi dari sana pak Manan dapat menambah penghasilan dengan menarik becak hias.

“Alhamdulillah bisa nambah penghasilan, apalagi kalau hari Sabtu malam Minggu kayak gini pengunjungnya ramai, banyak yang datang dari luar kota, penghasilan becak hias satu malam bisa mencapai 200-300 ribu,” ucap pak Manan.

Bagi yang ingin naik becak hias, satu kali putaran membayar Rp 20.000,00 rutenya mulai dari Kya-Kya menuju jalan Coklat, jalan Karet, Pasar Pabean, dan kembali lagi ke Kya-Kya.

Di Kya-Kya (Sabtu, 24/9) saya juga bertemu dengan mas Isya, ia adalah salah satu tim pengelola Instagram @surabaya, akun IG resmi Pemerintah kota Surabaya. Mas Isya orangnya ramah, ia memberikan banyak informasi tentang wisata Kya-Kya.

“Wisata Kya-Kya atau Kembang Jepun ini pertama kali dibuka pada tahun 2003 atas idenya pak Dahlan Iskan dan sempat vakum untuk beberapa waktu, kemudian sekarang dihidupkan lagi oleh pak Walikota, dengan harapan bisa eksis lagi seperti dulu, dan juga dapat meningkatkan perekonomian warga masyarakat di sekitar kembang jepun ini,” jelas kak Isya.

Di wisata malam Kya-Kya ini ada sekitar 60 stand penjual makanan dan minuman yang berjualan, mereka adalah warga dan UMKM di sekitar Kembang Jepun, juga dari Aprindo. Bagi kamu yang suka dengan wisata kuliner, Kya-Kya menjadi salah satu tempat yang wajib kalian coba. (us ima)

Kategori
Sekolah Mulia

Reporter Cilik Sekolah Mulia Wawancarai Wali Kota Surabaya: Kenapa Teman Seumuran Saya Berkeliaran di Traffict Light Surabaya? Kenapa Tidak Diajak Sekolah Saja Pak?

Surabaya– Apa yang terjadi jika Wali Kota Surabaya disuguhi pertanyaan lugu dari Reporter Cilik Sekolah Mulia? Ternyata, banyak pertanyaan spontan yang muncul. Reporter cilik tersebut adalah Nadhira dan Rafli siswa siswi hebat dari MI Muhammadiyah 5 Surabaya yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.

Salah satu pertanyaan yang menggelitik ketika mereka bertanya kenapa teman seumurannya masih sering berkeliaran hampir di jalananan Kota Surabaya? Kenapa tidak diajak sekolah saja?

Satu persatu celotehan pertanyaan dilontarkan kepada orang nomor satu di Surabaya tersebut dengan nada khasnya yang lugu. Pak Eri pun dengan senang hati menjawab pertanyaan tersebut. “Semuanya pasti sudah diajak buat sekolah, tapi mereka tetap memilih untuk mengamen. Ajakan Bapak sepertinya kurang mampu membujuk mereka untuk sekolah. Makanya semua pihak hartus ikut terlibat untuk mengajaknya sekolah, orang tuanya, saudaranyanya, pemerintah juga. Kita harus sama-sama mengajaknya”, tuturnya pada mereka.

Dengan nada khasnya yang berwibawa Pak Eri juga menyampaikan bahwasanya beliau menjadi Wali Kota adalah pilihan dari masyarakaat, Menjadi Wali Kota merupakan sebuah amanah yang diberikan oleh gusti Allah (read: Allah SWT) meskipun berat tapi harus ikhlas menjalankannya, Eri (04/04/2022)

Dalam kesempatan tersebut, Eri Cahyadi juga sempat bercerita soal masa kecilnya yang jualan bahan makanan pokok hingga menjual ternak sapinya. Tak lupa, anak-anak tersebut juga diberi pesan khusus agar rajin belajar. Beliau juga berpesan untuk menjadi orang sukses kunci utamanya harus birrul walidain berbakti kepada orangtuanya. Karena Pak Erik sendiri bisa menjadi seperti ini tak luput karena berbakti kepada kedua orangtua. (Sen, 04/04)

Kesempatan emas untuk bisa bertanya langsung dengan Wali Kota Surabaya membuat reporter cilik ini bangga memiliki Wali Kota yang rendah hati, santun dan sangat peduli dengan aspirasi masyarakat. Mereka juga diberi hadiah tulisan tangan langsung dari Bapak Eri Cahyadi yang diabadikan di figura dan lanjut dengan foto bersama.

Terima kasih Pak Eri atas kesempatannya, saya senang sekali bisa bertemu langsung dengan Bapak, tuturnya mereka kepada media sekolah. (ima)

Kategori
Sekolah Mulia

NGAJI VIRTUAL DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Semenjak wabah covid-19 tersebar, seluruh aktivitas yang seringkali dilakukan masyarakat secara tiba-tiba harus dihentikan. Salah satunya berdampak pada dunia pendidikan. Semua tersistem secara online,tak terkecuali selama proses pembelajaran yang meniadakan tatap muka secara langsung.

Kegiatan Bina Tilawati Qur’an (BTQ) di sekolah MI Muhammadiyah 5 Surabaya tetap berjalan aktif sebagaimana semestinya. Namun kali ini pembelajaran mengaji dilakukan secara virtual. Adanya pembelajaran BTQ secara virtual tetap terlaksana meskipun dalam hitungan menit saja. Tujuannya agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas bacaan Al Qur’an sesuai dengan kaidah.

Koordinator BTQ MI Muhammadiyah 5 mengatakan, bahwa mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) maka kegiatan BTQ menggunakan metode virtual yakni tatap muka wajib secara online, dimana Ustadzah memandu dari sekolah sedang para siswa menyimak dari rumah masing-masing. (24/1)

Umi Sarofah selaku kepala Madrasah MI Mulia School menjelaskan BTQ adalah kegiatan yang wajib dikuti oleh seluruh siswa setiap hari kecuali hari libur dan PAS (Penilaian Akhir Semester). Sebelum masa pandemi Covid-19 ketika kegiatan belajar mengajar (KBM) masih normal, kegiatan Bina Tilawati Qur’an (BTQ)  masuk dalam kurikulum muatan lokal (Mulok) yang dilakukan di kelas – kelas sebagaimana KBM mata pelajaran lainnya. (22/1)

Semenjak masa pandemi Covid -19, kegiatan BTQ dilakukan secara mandiri dengan metode online dan live streaming Channel Youtube Nurul Falah. Selain itu kerjasama sekolah dengan Pesantren Al Qur’an Nurul Falah Surabaya turut andil mempermudah siswa dalam mengakses Tilawti Mobile. Sebuah aplikasi yang dapat diakses kapanpun dari semua jilid Tilawati. Pengoperasian tilawati mobile yang sangat mudah dengan hanya satu klik saja mampu membantu siswa mengaji dengan sangat praktis. Dunia pendidikan Al-Quran harus tetap hadir mengiringi perkembangan digital, sehingga nilai-nilai kebaikan yang ada di dalamnya tetap terjaga dan tersampaikan.

Pembelajaran Al-Quran di era globalisasi saat ini, khususnya di tengah masa pandemi Covid-19 dilakukan melalui aplikasi yang bekerja sama dengan Nurul Falah pusat Surabaya, sehingga pembelajaran ilmu Al-Quran tetap tersampaikan. Metode pembelajaran BTQ yang dilakukan selama pandemi Covid-19 di sekolah MI Muhammadiyah 5 yaitu:

  • Kelas Virtual

Dimana masing-masing siswa siswi dibagi menajdi 9 kelompok sesuai dengan grade jilid Tilawati dan kemampuan siswa, kemudian para Ustadzah membuat Kelas Virtual, dalam hal ini menggunakan group message WhatssApp.

  • Munaqosyah Berbasis Online Bersama Nurul Falah Surabaya

Pembelajaran BTQ atau mengaji di sekolah Mulia tidak hanya sebatas hafalan dan membaca, melainkan adanya tes kenaikan jilid yang bisa disebut Munaqosyah. Hal ini ditujukan agar mampu menguji kemampuan secara lebih komprehensif. Demi memperoleh nilai yang sangat valid, selama masa pandemic Covid-19 munaqosyah dilakukan melalui video call secara langsung yang diikuti satu persatu siswa. Penentuan perpindahan grade otomatis diputuskan dengan hasil atau nilai dari Munaqosyah kenaikan jilid.

  • Recording wajib

Setelah melakukan pembelajaran BTQ, para ustadzah mengarahkan siswa untuk setor hafalan melalui recording sesuai dengan halaman masing-masing jilid. Recording contoh bacaan kemudian dikirim sekitar pukul 05.00 (ba’da shubuh) dimaksudkan untuk membiasakan siswa siswi MI Muhammadiyah 5 Surabaya terbiasa mengaji setelah sholat subuh. Kemudian siswa ditugaskan mengirim recorder bacaan Tilawati dengan kebijakan waktu yang ditentukan.

Kehadiran program ini, diharapkan para siswa MI Muhammadiyah 5 Surabaya bisa selalu produktif dan mendapatkan energi positif dalam membaca Tilawati walaupun masih dalam masa pandemi Covid-19. (Us Ima)

Kategori
Sekolah Mulia

KEGIATAN SEKOLAH

Kategori
Sekolah Mulia

KABAR MULIA