Sejumlah siswa kelas 2 MI Muhammadiyah 5 Surabaya (Sekolah Mulia) mengunjungi Museum Mpu Tantular di Buduran, Kota Sidoarjo, pada Kamis (2/11). Kegiatan ini dikemas dalam agenda outing class.
Pertama kali datang, anak-anak ditanya apakah mereka pernah mengunjungi museum ini sebelumnya. Ternyata tidak ada satu pun yang mengacungkan tangan.
“Sebelum kalian berkeliling mengitari museum, bapak akan terlebih dahulu menunjukkan kalian video tentang museum Mpu Tantular,” kata Dwi, pengelola museum.
Setelah menonton tayangan video seputar pengenalan muaeum, anak-anak kemudin diajak berkeliling ke berbagai ruang seperti ruang seni, ruang teknologi, ruang geologika (batuan), numisatika (mata uang maupun koin), filologika (naskah kuno), keramologika (keramik atau gerabah) dan lainnya.
Berbagai perabotan zaman kuno terletak di sana. Tak ayal mereka takjub melihat barang-barang unik nan antik peninggalan nenek moyang. Bahkan pemandu museum tampak kewalahan ketika anak-anak bersahutan memberikan pertanyaan.
Berbagai artefak terletak di setiap ruang yang ada. Mulai prasasti, fosil, miniatur patung arca, wayang kulit, reog, delman, angklung kolintang, dan masih banyak lagi.
Salah satu guru, Nurul, menyebut, meski museum ini tampak sepi, tak ada salahnya mengunjungi museum untuk memberikan anak pelajaran dan pengalaman agar mereka tahu jejak rekam historis perjalanan bangsa dalam runtutan perjalanan dari waktu ke waktu.
“Museum beserta berbagai ragam koleksinya dapat menjadi sumber belajar untuk anak-anak. Agar mereka tahu perubahan yang terus berjalan dari waktu ke waktu. Oh ternyata dulu zaman nenek, papa mama ga kayak gini ya,” papar guru kelas 2 itu.
(Ana Rose)