Memperingati Maulid Nabi Muhammad menjadi momentum spesial yang tak ingin dilewatkan begitu saja. Banyak cara yang dilakukan dalam peringatan Maulid nabi, tentunya dengan melakukan kegiatan positif yang bermanfaat dengan berkompetisi.
Seperti yang dilakukan MI Muhammadiyah 5 Surabaya (Sekolah Mulia) pada Rabu mendatang (25/9/2024).
Sejak hari lomba diumumkan, tepatnya Rabu (18/9/2024) satu minggu sebelum lomba digelar, seluruh siswa begitu antusias, meskipun banyak dari mereka merasa gugup harus berlomba satu sama lain.
Beragam lomba disiapkan untuk seluruh siswa, mulai kelas 1 hingga kelas 6. Kelas 1 dengan lomba mewarnai kaligrafi, kelas 2 lomba kolase origami, kelas 3 berkisah dengan bahasa Indonesia, kelas 4 berkisah dengan bahasa Arab, kelas 5 berkisah dengan bahasa Inggris, sementara kelas 6 dengan lomba tahfidz yang tak kalah menarik.
Seluruh lomba tersebut telah disiapkan sedemikian rupa disesuaikan dengan level kesulitan sesuai dengan tingkatannya.
Sementara itu, lomba berkisah dengan tiga bahasa yang berbeda adalah hal yang baru. Kemampuan penguasaan bahasa dari segi pengucapan, intonasi, penyampaian maksud dan lainnya menjadi tolak ukur penilaian dalam kompetisi kali ini.
Dari situ pula akan bermunculan siswa yang mahir dalam bercerita dengan penguasaan berbagai bahasa untuk kemudian diikutsertakan dalam kompetisi di luar sekolah.
Hal itulah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya kompetisi dalam peringatan Maulid Nabi kali ini.
“Alhamdulillah, selain memberikan anak-anak pengalaman dan pembelajaran, lomba ini bisa kami jadikan momen untuk menjaring bakat siswa didik. Yang tadinya tidak terlihat bisa terlihat di lomba ini, sehingga bermunculan nama-nama siswa untuk berkompetisi di luar sekolah kemudian hari,” tutur Ifa Widayanti, wakaur Ismuba MI Muhammadiyah 5 Surabaya.
Meski begitu, semua yang dilakukan adalah untuk memberikan siswa pemahaman bagaimana meneladani Rasulullah, seperti apa yang diharapkan oleh kepala MI Muhammadiyah 5.
“Alhamdulillah, kesempatan ini kami menggiatkan anak-anak untuk berkompetisi, mari kita bangun budaya berfastabiqul khairat sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW yang tak mau menunggu dan selalu ingin berkompetisi dalam kebaikan dan ketaatan,” kata kepala MI Muhammadiyah 5 Surabaya Umi Sarofah.
(Ana Rose)