Seminar parenting kembali digelar oleh MI Muhammadiyah 5 Surabaya. Kali ini, Sekolah Mulia –sebutan MI Muhammadiyah 5 Surabaya– menghadirkan Asteria Ratnawati Saroinsong SPsi Psikolog pada Sabtu (27/4) di Hall Mangkunegara, Hotel Narita Surabaya.

Selalu ada hal-hal baru yang dikupas untuk dipelajari bersama, baik oleh wali murid maupun guru yang merupakan orang tua bagi anak ketika di sekolah.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dikky Syadqomullah SHI MHes turut hadir dalam kegiatan tersebut. Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini baik dan penting untuk diikuti.

“Mari kita ngecas bareng-bareng ilmu kita di kesempatan parenting ini. Pentingnya belajar pagi ini ialah mendapatkan ilmu yang bermanfaat, lalu usaha kita sebagai orang tua menjadikan anak-anak qurrota ayun, juga sebagai pemimpin yang bertakwa,” terang Dikky.

Di awal materi, Asteria pemateri bertanya kepada seluruh audiens.

“Bapak-Ibu, siapa yang dulu waktu kecil suka dijewer? Suka dipukul orang tuanya ketika ndak nurut?” tanyanya.

Ternyata setelah pertanyaan itu dilontarkan, banyak orang tua yang mengacungkan tangan mengaku mengalami kejadian tersebut di masa kecil.

“Kalau dahulu dalam parenting ada yang tidak benar Anda alami, stop di Anda! Jangan sampai terbawa ke anak-anak kita. Jangan marah ya ke orang tua kita. Dulu tidak ada seminar parenting seperti ini, tidak ada Youtube dan lainnya. Jadi kita harus beda ya,” ucapnya.

Asteria turut membahas gantle parenting yang kini marak diperbincangkan warganet, khususnya para ibu setelah viralnya gaya parenting artis Nikita Willy di berbagai media sosial. Asteria menjelaskan bahwa implementasinya menggunakan pendekatan yang lembut dan positif.

“Sekarang kan ramai tuh ngomongin artis Nikita Willy di sosial media tentang cara parenting dia. Nah, kalau di video kita lihat cara bicaranya lembut. Tapi meski lembut, bukan berarti tidak ada batasan ya Bapak-Ibu. Tetap harus ada batasan yang disepakati,” jelasnya.

Tak kalah penting, setiap perjalanan tumbuh kembang anak harus didampingi. Mereka perlu belajar dari dua-duanya, tidak dari satu figur saja karena orang tua memiliki peran masing-masing.

(Ana Rose)

Leave a Comment