Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gubeng kembali menggelar kegiatan Baitul Arqam di bulan Ramadan 1446 H. Kegiatan ini diikuti oleh 145 peserta dari berbagai unsur dan berlangsung pada Minggu (9/3) di MI Muhammadiyah 5 Surabaya.
Ketua PCM Gubeng Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Baitul Arqam merupakan salah satu upaya meneguhkan keimanan dan memantapkan ibadah dalam rangka membentuk kader yang militan.
“Muhammadiyah adalah gerakan, dan sebagai gerakan, ia harus selalu bergerak. Perubahan ke arah yang lebih baik dapat diwujudkan salah satunya melalui Baitul Arqam, yang bertujuan meneguhkan keimanan dan memantapkan ibadah kita semua,” ujarnya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.00 pagi ini dijadwalkan berlangsung hingga pukul 21.00 malam, setelah salat tarawih berjamaah. Meski berpuasa, para peserta tetap antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Antusiasme peserta semakin meningkat karena Baitul Arqam PCM Gubeng kali ini menghadirkan empat narasumber terbaik dengan materi yang beragam dan inspiratif.
Materi pertama disampaikan oleh Najih Ihsan dengan topik Tauhid Kokoh, Implementasi Nyata dalam Bermuhammadiyah. Ia menegaskan bahwa tauhid adalah pondasi utama Muhammadiyah dalam menjalankan amal usahanya.
“Sesungguhnya ketuhanan adalah hak Allah semata. Maka, bertuhan, beribadah, serta tunduk dan taat kepada Allah merupakan satu-satunya ketentuan,” tegas Najih.
Materi kedua, Manajemen Diri untuk Menghidupkan Organisasi, disampaikan oleh Khoirul Abduh. Ia menjelaskan bahwa individu perlu mampu mengatur waktu, mengelola emosi, dan menentukan tujuan hidupnya.
“Jika semua itu tercapai, maka kepemimpinan dalam organisasi akan berjalan dengan baik,” jelas Wakil Ketua PWM Jatim tersebut.
Lebih lanjut, Abduh juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang kaffah.
“Pilih pemimpin yang kaffah, yang totalitas. Keluarganya pun aktif dalam Muhammadiyah, sehingga bisa menjadi panutan bagi kita semua,” tambahnya.
Materi ketiga, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, disampaikan oleh Wakil Ketua PWM Jatim Sulthon Amien. Sementara materi terakhir, Ibadah Shahih dan Amal Salih, dibawakan oleh Wakil Ketua PDM Surabaya Suhadi.
Selain sesi materi, peserta juga mengikuti Forum Diskusi dan Aksi (FDA). Dalam sesi ini, panitia membagi peserta ke dalam kelompok diskusi untuk mendalami materi yang telah disampaikan. Hasil diskusi tersebut kemudian menjadi refleksi bagi peserta agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sejalan dengan tujuan utama penyelenggaraan Baitul Arqam.
(Ana Rose)