Agenda upgrading guru dan karyawan MI Muhammadiyah 5 Surabaya masih berlangsung. Di hari kedua, Sekolah Mulia ini menggandeng KPM seikhlasnya untuk hadir ke sekolah memberikan pelatihan guru persiapan Olimpiade dalam bidang sains, Selasa (9/7/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, bahkan karyawan juga turut serta. Tidak hanya belajar, latihan-latihan soal juga diberikan mulai dari yang mudah hingga soal-soal menjebak yang terlihat mudah namun seringkali kita mengalami kesalahan dalam soal-soal tersebut.
Kepala MI Muhammadiyah 5 Surabaya Umi Sarofah SPd MPd merasa kegiatan ini perlu diagendakan secara berkala untuk tenaga pendidik meski mereka semua berasal dari ragam keahlian yang berbeda.
“Kegiatan ini perlu diagendakan secara rutin, mengapa demikian? Tidak ada belajar yang percuma. Meski kita semua berasal dari lulusan dengan keahlian yang berbeda, namun tidak ada salahnya bukan kita belajar sains,” tuturnya.
Kegiatan ini, kata Umi, menjadi salah satu upaya sekolah meningkatkan mutu siswa dan guru untuk mencetak prestasi yang lebih banyak di tahun ajaran baru khususnya dalam Olimpiade sains.
Post test dilaksanakan untuk seluruh peserta yang kemudian dikoreksi oleh KPM untuk merekomendasikan guru yang berkompeten dalam bidang sains dan kelak ditindak lanjut sebagai pembina Olimpiade.
“Setelah belajar bersama KPM, sekolah akan memberikan post test kepada seluruh guru karyawan. Dari hasil tersebut, tes dengan nilai terbaik akan dipilih untuk menjadi pembina Olimpiade sains karena bisa jadi guru di luar bidang sains justru memiliki potensi di sana,” bebernya.
KPM lembaga pendidikan yang mengusung sistem metode seikhlasnya menjadi cita-cita Ridwan Hasan Saputra selaku founder yang memiliki tujuan “tabungan jiwa” sejak lembaga ini didirikan.
Pada kesempatan ini, Andika selaku fasilitator KPM juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk menjadi guru suprarasional dengan tabungan jiwa.
“Menjadi guru janganlah hanya melihat dari sisi materi, tidak akan ada habisnya. Tapi jadilah guru dengan tabungan jiwa, menjadi guru suprarasional yang meyakini kekuatan Maha Kuasa dalam menentukan keberhasilan hidup di dunia dan di akhirat. Allah akan cukupkan kita dengan keikhlasan yang kita curahkan dalam mendidik anak-anak,” tuturnya.
(Ana Rose)