Meningkatnya kasus kenakalan remaja di Kota Surabaya belakangan ini tentu meresahkan bagi seluruh masyarakat. Maraknya gangster yang bermunculan membuat semuanya harus waspada.
Guna mengantisipasi hal itu, Polsek Gubeng menjalin kerja sama dengan Sekolah Mulia MI Muhammadiyah 5 Surabaya. Sebanyak 300 siswa dari kelas 4 hingga 6 mengikuti pembekalan materi yang disampaikan oleh Aiptu Muchammad Rikza Firmansyah pada Jumat (22/9) di aula sekolah.
Kenakalan remaja yang beragam bentuknya seperti penggunaan obat-obat terlarang, merokok, bullying, tawuran, pornografi, pencurian, dan lainnya disampaikan secara gamblang oleh Aiptu Firman.
“Usia kalian yang mulai memasuki masa remaja perlu perhatian khusus dari orang tua. Karena apa? Kalian mudah terpengaruh, mudah terprovokasi,” ucapnya.
Aiptu Firman menambahkan, penggunaan gadget seperti handphone, laptop, tablet, dan lainnya yang saat ini banyak dimiliki oleh anak-anak rupanya memiliki pengaruh begitu luar biasa. Termasuk kaitannya terhadap kasus kenakalan remaja saat ini. Dia menegaskan bahwa penggunaan gadget haruslah bijak sesuai norma hukum, agama, dan sosial.
“Kalau di rumah orang tua kalian membatasi penggunaan HP, maka jangan marah. Karena memang sewajarnya saja dalaam menggunakan HP. Jadilah anak yang berbakti, nurut sama orang tua. Mau jadi apa kalau tidak nurut? Ridha orang tua adalah ridhanya Allah. Gak bahaya ta?” tambah Firman.
Tak hanya itu, Firman juga menjelaskan berbagai bentuk kejahatan seperti kebohongan atau memberikan keterangan palsu, menyebarkan pornografi, pencurian yang dapat dikenakan hukuman pidana dan denda. Hal-hal seperti itu riskan terjadi pada anak-anak.
Maka, Firman menekankan kepada mereka bahwa segala hal telah diatur oleh negara yang tertuang dalam undang-undang.
“Jangan menganggap remeh perbuatan bohong, mencuri, meski apa yang kalian ambil bukanlah barang mahal, nominalnya juga tidak besar. Tapi perbuatan tersebut ada hukum pidananya, sudah diatur oleh negara,” ucap Firman.
MI Muhammadiyah 5 Surabaya menyambut baik kegiatan ini. Selain sebagai menambah wawasan anak, itu juga menjadi salah satu usaha sekolah untuk membentengi anak didik dari berbagai kenakalan remaja.
“Dengan senang hati kami diberi kesempatan untuk secara langsung menghadirkan bapak polisi di tengah anak-anak untuk memberikan materi seputar kenakalan remaja. Jadi mereka bisa langsung belajar dengan pakarnya yang biasa menemui kasus-kasus semacam itu. Tentu harapan kami tidak ada anak Mulia yang terjerumus dalam perbuatan tersebut,” ujar Umi Sarofah, Kepala MI Muhammadiyah 5 Surabaya.
Umi memastikan sekolah akan memberikan pengawasan secara optimal dan menciptakan lingkungan yang baik sebagai bentuk antisipasi.
“Insya Allah sekolah akan mengusahakan lingkungan yang baik dan aman untuk anak-anak, senantiasa menanamkan akhlakul karimah agar anak didik kami terbebas dari kenakalan remaja yang merugikan,” tambahnya. (Ana Rose)