Program kelas tahfidz MI Muhammadiyah 5 Surabaya (MI Mulia) yang telah memasuki tahun ketiga disambut baik oleh wali murid. Suksesnya program ini diyakinkan dengan adanya kegiatan tasmi’ yang rutin diagendakan untuk menguji hafalan dari peserta didik dari program tersebut.
Hingga kemudian, banyak permintaan wali murid dari kelas yang lain untuk turut serta dalam program tahfidz. Hal itu menjadi perhatian penting tim BTQ dan Tahfidz Sekolah Mulia untuk mengupayakan mewujudkan hal tersebut.
Karena itu, digelar pemetaan siswa program tahfidz reguler selama dua hari sejak Senin hingga Selasa (22-23/7/2024).
Pemetaan tersebut diikuti oleh 176 siswa yang berasal dari program kelas yang berbeda, baik akademik maupun ICP dengan ketentuan BTQ level Al-Quran. Secara bergantian mereka diuji menghafal surah Al Kahfi dengan durasi waktu selama 10 menit.
“Kami pilih surah tersebut karena surah itu asing bagi anak-anak. Kebanyakan dari mereka selama ini banyak menghafal surah di juz 30. Dalam waktu 10 menit, mereka akan menghafal semampu mereka. Entah dapatnya berapa ayat atau ketepatan mereka dalam menghafal surag itu,” papar Ovi selaku penguji.
Di awal sebelum pemetaan berlangsung, mereka begitu antusias meski campur aduk bersamaan dengan rasa grogi. Pasalnya, ini adalah langkah awal mereka menjajaki program tahfidz reguler yang akan dicanangkan sekolah.
Nada, salah satu peserta yang duduk dib angku kelas 4, berharap dirinya bisa lolos dalam pemetaan awal program ini.
“Deg-degan, tapi semoga aku dan teman-teman bisa lolos. Apa pun hasilnya nanti yang penting sudah usaha,” katanya.
Melalui program tahfidz reguler, sekolah berharap mampu menjaring lebih banyak siswa berprestasi yang nantinya dapat mereka pergunakan di kemudian hari seperti beasiswa dan lainnya.
“Bismillah, Sekolah Mulia selalu berusaha untuk menjadi lebih baik melalui dukungan semuanya khususnya wali murid yang juga ingin merasakan program tahfidz. Niat baik ini semoga Allah mudahkan dan nantinya anak-anak penghafal Al-Quran ini bisa merasakan buah manis seperti mendapatkan beasiswa,” kata Umi Sarofah, Kepala MI Muhammadiyah 5 Surabaya.
(Ana Rose)