Wisuda purna siswa angkatan ke-60 (Sewidak) kelas VI MI Muhamamdiyah 5 (MI Mulia) dilaksanakan Jumat (16/6) di Hotel Narita Surabaya.
Dimulai dengan kirab, sebanyak 79 wisudawan/wisudawati berjalan melewati altar red carpet dan dikawal dengan ustadz/ustadzah.
Para undangan yang hadir dalam acara wisuda tersebut di antaranya dari wali murid kelas 6, Komite Sekolah, Majelis Dikdasmen Kota Surabaya, Kasi Pendma Kemenag Surabaya, PCM Gubeng, dan tamu undangan lainnya.
Wisuda ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan selama enam tahun di MI Mulia.
Acara selanjutnya sambutan kepala MI Mulia sekaligus menyerahkan kembali 79 siswa kelas VI kepada perwakilan orang tua siswa.
Dengan penuh rasa haru, Umi Sarofah MPd, kepala MI Mulia, melaporkan bahwa siswa-siswi MI Mulia lulus 100% dengan nilai yang memuaskan.
Umi juga berpesan kepada siswa-siswi kelas VI untuk selalu menjaga ibadah dan menerapkan karakter siswa Mulia. “Wisuda purnasiswa adalah puncak dari perjalanan belajar siswa yang selama enam tahun telah menempuh pendidikan di MI Mulia. Ini adalah awal kalian melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu, tetap semangat dalam meraih cita-cita kalian,” imbuhnya.
Ketua Komite Sekolah Sri Mujiati juga turut menyampaikan terima kasih untuk seluruh orang tua yang sudah berkomitmen dan tetap semangat mendukung ananda.
Sementara itu, Ketua PCM Gubeng Suhadi M. Sahli MAg juga menyampaikan harapan besar agar anak-anak menjadi pemimpin-pemimpin yang besar di Indonesia.
“Selamat dan begitu diwisuda jangan berhenti untuk bersekolah sampai sarjana,” ucapnya.
Dikky Syadomullah SHI MHES, ketua Dikdasmen PDM Surabaya, juga menyampaikan terimak asih kepada orang tua sudah memberikan amanah menyekolahkan di sekolah Muhammmadiyah, khususnya MI Mulia. “Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bermanfaat untuk bangsa dan negara,” katanya.
Di akhir acara, pemberian pesan dan kesan disampaikan oleh Safanah Husna dari kelas 6 Mas Mansur yang sekaligus menjadi The Best Mulia Award.
“Terima kasih sudah mengajarkan kami semua tentang pendidikan, perilaku, dan segala sesuatu yang sudah sekolah berikan kepada saya. Saya juga minta maaf karena tingkah laku kami baik disengaja ataupun tidak, sering melanggar tata tertib sekolah. Untuk teman-teman, cerita kita tidak sampai di sini saja. Kita masih bisa tersenyum dalam ilmu, tawa, dalam canda, sampai ketemu teman-teman,” ujar Safana.
Selain itu, walia murid Ibunda ratih juga menyampaikan rasa bangganya bisa menitipkan putrinya ke MI Mulia.
“Kalian luar biasa. Semenjak awal saya menitipkan anak saya ke MI Mulia, saya mengira hanya mendapatkan pendidikan biasa. Ternyata saya justru mendapatkan keluarga, kehangatan, dan kenyamanan. Terimakasih ustadz-ustadzah atas didikannya dari yang tidak tahu apa-apa hingga kini bisa mencapai di titik ini. Terima kasih sudah menjadi sekolah yang hebat, menjadi orang tua yang hebat dan anak-anak yang luar biasa,” ujarnya dalam suasana haru. (Septi/Ima/AS)