Menjelang waktu berbuka puasa, siswa kelas 2 Sekolah Mulia MI Muhammadiyah 5 Surabaya siap menyimak kisah teladan dari Kak Rika. Menahan lapar dan dahaga tidak menjadikan alasan anak shaleh-shalehah untuk bermalas-malasan mengikuti kegiatan Baitul Arqam hari kedua Sekolah Mulia yang dilaksanakan hari Selasa (28/3).
“Kak Rika… Kak Rika… Kak Rika…” teriakan lembut dari anak kelas 2.
“Assalamualaikum.. anak shaleh-shalehah,” sahut Kak Rika.
Ceria Gembira terpancar dari wajah anak shaleh-shalehah yang siap mendengarkan dongeng kisah teladan tentang “Salah Satu Sahabat Rasul yang Mendapatkan Gelar Al-Faruq, yaitu Umar Bin Khattab”.
Kak Ria memulai cerita, Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang pemuda gagah berani yang menentang keberadaan Rasulullah SAW karena membawa agama Islam di Kota Makkah dan memorak-porandakan umat yang ada di Makkah.
“Karena amarah Umar yang tak terbendung, Umar bergegas ingin menemui Rasulullah dan bertekad akan membunuh Rasulullah di kala itu,” ujarnya.
Namun, niat itu diurungkan oleh Umar karena Umar mendengar lantunan ayat Al-Qur’an surat At Toha yang dibaca oleh adiknya yang bernama Fatimah Binti Al Khattab. Dalam surat itu bermakna keesaan Allah dan saat itu juga hati Umar bergetar dan membuat dirinya menjadi lebih lembut dari sebelumnya.
Setelah itu, Umar tetap ingin bertemu dengan Rasulullah. Ketika berjumpa dengan Rasulullah, Umar bin Khattab bersyahadat dan menjadi umat Islam serta mendapatkan gelar Al Faruq yang artinya pembeda.
“Dari kisah di atas, bahwa Al-Qur’an dapat melembutkan hatinya seseorang. Dan dengan seringnya kita membaca Al-Qur’an, selain mendapatkan pahala, hati kita akan menjadi lebih tenang,” jelasnya.
Setelah mendengarkan kisah teladan dari Kak Rika, anak-anak mengaku siap menjadi anak hafidz dan hafidzah yang akan lebih rajin lagi membaca Al-Qur’an.
Antusiasme anak-anak tampak ketika mendapatkan pertanyaan secara acak dari Ustadzah Galuh dan Kak Rika di akhir dongeng. Jawaban tepat dan cepat dilontarkan siswa-siswi kelas 2. Kegiatan lantas ditutup dengan berbuka bersama.
Sembari menunggu waktunya berbuka puasa, anak Sekolah Mulia melakukan murajaah dan fun game bersama ustadz-ustadzah. (Intan/AS)