Senin (28/11/2022) itu di halaman kantin Sekolah Mulia MI Muhammadiyah 5 Surabaya dipenuhi siswa yang berjajar menjajakan dagangan mereka. Tentu ini hal tidak biasa. Pasalnya, hari itu mereka menjadi penjual.
Bermodal sepuluh ribu rupiah per anak, mereka berkreasi membuat olahan jajanan dengan modal seadanya secara berkelompok. Kegiatan inilah yang disebut Business Day.
Business Day merupakan salah satu program sekolah yang diwujudkan dalam kegiatan jual beli. Kali ini yang berperan sebagai penjual adalah siswa-siswi dari kelas enam dan yang berperan sebagai pembeli adalah seluruh warga sekolah mulai siswa-siswi kelas satu sampai lima dan guru karyawan dengan menjajakan makanan dan minuman yang harganya tak lebih dari lima ribu rupiah.
Jajanan yang dijual cukup beragam seperti puding lumut, pangsos (pangsit sosis) goreng, puding kelinci, sinom, dan lainnya. Rupanya, banyak yang tidak kebagian jajanan tersebut karena antusiasme yang tinggi dari pembeli. Rasanya cukup lezat dan terjangkau.
Menurut Ustadzah Umi, kepala madrasah, kegiatan ini memberikan banyak pembelajaran bermakna bagi siswa-siswi. Mulai dari leadership, teamwork, problem solving, komunikasi, inovatif, kreativitas, serta tentunya ilmu tentang menjadi entrepreneur.
“Kegiatan tersebut menjadi bagian pembelajaran terintegrasi. Yakni, belajar berkomunikasi, matematika, hingga memperoleh ilmu berinteraksi,” tandasnya.
Apalagi Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdagang sebagaimana hadits riwayat Baihaqi “Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha berdagang.” (Ana Rose/AS)