Apa jadinya jika Wali Kota Surabaya disuguhi pertanyaan lugu dari reporter cilik Sekolah Mulia? Ternyata, banyak pertanyaan spontan yang muncul.
Reporter cilik tersebut adalah Nadhiira Fathina Rahmanita dan M. Rafli Wijaksono, siswa-siswi dari MI Muhammadiyah 5 Surabaya yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.
Misalnya, saat mereka bertanya kenapa teman seumurannya masih sering berkeliaran hampir di jalananan Kota Surabaya? Kenapa tidak diajak sekolah saja?
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun dengan senang hati menjawab pertanyaan tersebut. “Semuanya pasti sudah diajak buat sekolah, tapi mereka tetap memilih untuk mengamen. Ajakan Bapak sepertinya kurang mampu membujuk mereka untuk sekolah. Makanya semua pihak harus ikut terlibat untuk mengajaknya sekolah, orang tuanya, saudaranya, pemerintah juga. Kita harus sama-sama mengajaknya,” tutur wali kota kepada wartawan cilik Senin itu (4/4/2022).
Lebih lanjut, Eri juga menyampaikan bahwa dirinya menjadi Wali Kota adalah pilihan dari masyarakaat. Menjadi Wali Kota merupakan sebuah amanah yang diberikan oleh Gusti Allah (Allah SWT). “Meskipun berat, tapi harus ikhlas menjalankannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Eri Cahyadi juga sempat bercerita soal masa kecilnya yang jualan bahan makanan pokok hingga menjual ternak sapinya. Tak lupa, anak-anak tersebut juga diberi pesan khusus agar rajin belajar. Dia juga berpesan untuk menjadi orang sukses kunci utamanya harus birrul walidain berbakti kepada orangtuanya.
“Karena Pak Eri sendiri bisa menjadi seperti ini tak luput karena berbakti kepada kedua orangtua,” jelasnya.
Dalam kesempatan emas itu, mereka juga diberi hadiah tulisan tangan langsung dari Wali Kota Eri Cahyadi yang diabadikan di figura dan lanjut dengan foto bersama. “Terima kasih Pak Eri atas kesempatannya. Saya senang sekali bisa bertemu langsung dengan Bapak,” tutur mereka berdua. (Ima/AS)